Senin, 05 Juni 2023

Tata Cara Pemberangkatan Jama'ah Haji dari Rumah

 1. Tobat kepada Allah, dengan memohon ampunan atas segala dosa baik yang berhubungan langsung dengan Allah atau sesama makhlukNya. 

2. Shalat Sunnah Safar Dua Rakaat 

أُصَلِّي سُنَّةَ السَّفَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Rakaat 1 setelah Alfatihah membaca Surat Alkafirun

Rakaat 2 setelah fatihah membaca surat Alikhlas

3. Setelah Salat Safar membaca ayat Kursi 

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

dan Surat Quraisy

لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ

4. Doa setelah shalat safar

اَللهم بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ ، اَللهم ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الْخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ، اللهم إِنِّي أَسْتَحْفِظُكَ وَأَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِيْ وَدِيْنِيْ وَأَهْلِي وَأَقَارِبِي وَكُلَّ مَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَيْهِمْ بِهِ مِنْ آَخِرَةٍ وَدُنْيًا، فَاحْفَظْنَا أَجْمَعِيْنَ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ يَا كَرِيْمُ

5. Berdiri lalu berdoa

اللهم أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَأَنْتَ الْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْوَلَدِ وَالْأَصْحَابِ اِحْفَظْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ كُلِّ آفَةٍ وَعَاهَةٍ اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي مَسِيْرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَطْوَى لَنَا الْأَرْضَ وَتُهَوِّنَ عَلَيْنَا السَّفَرَ وَأَنْ تَرْزُقَنَا فِي سَفَرِنَا سَلَامَةَ الْبَدَنِ وَالدِّيْنِ وَالْمَالِ وَتُبَلِّغَنَا حَجَّ بَيْتِكَ وَزِيَارَةَ قَبْرِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.  

6. Berdoa di dekat pintu sebelum keluar rumah

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلاَ حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ أَعُوْذُ بِاللهِ رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضِلَّ أَوْ أَذِلَّ أَوْ أُذِلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزِلَّ أَوْ أَظْلَمَ أَوْ أُظْلِمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ اللهم إِنِّي لَمْ أَخْرُجْ أَشِرًا وَلاَ بَطَرًا وَلاَ رِيَاءً وَلاَ سُمْعَةً بَلْ خَرَجْتُ اتِّقَاءَ سَخَطِكَ وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ وَقَضَاء فَرْضِكَ وَاتِّبَاعَ سُنَّةِ نَبِيِّكَ وَشَوْقًا إِلَى لِقَائِكَ  

7. Berdoa setelah keluar rumah

اللهم بِكَ انْتَشَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِكَ اعْتَصَمْتُ وَإِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ 

اللهم أَنْتَ ثِقَتِي وَأَنْتَ رَجَائِيْ فَاكْفِنِيْ مَا أَهَمَّنِيْ وَمَا لاَ أَهْتَمُ بِهِ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ عَزَّ جَارُكَ وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ 

اللهم زَوِّدْنِيْ التَّقْوَى وَاغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ وَوَجَّهْنِيْ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا تَوَجَّهْتُ  

8. Berdoa ketika hendak menaiki kendaraan

بِسْمِ اللَّهِ وَبِاللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، مَا شَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَا لم يشاء لَمْ يَكُنْ، سُبْحَانَ اللَّهِ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ. 

اللهم إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيْ إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ كُلَّهُ إِلَيْكَ وَتَوَكَّلْتُ فِي جَمِيْعِ أُمُوْرِيْ عَلَيْكَ أَنْتَ حَسْبِيْ وَنِعْمَ الْوَكِيْل   

9. Bertasbih setelah sempurna naik kendaraan

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ 3x

10. Kemudian berdoa :

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ 

اللهم أَنْتَ الْحَامِلُ عَلَى الظَّهْرِ وَأَنْتَ الْمُسْتَعَانُ عَلىَ الْأُمُوْرِ  

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Wilujeng Angkat Tamu Alloh, mugi mabrur Aamiin

Sumber : 

- Al-Adzkar An-Nawawi

- Ihya Ulumiddin Al-Ghazali

Rabu, 29 September 2021

PKI PENGKHIANAT NYATA NKRI

 *INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA*


*Tgl 31 Oktober 1948 :*

Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo. Sedang MH. Lukman dan Nyoto pergi ke Pengasingan di Republik Rakyat China (RRC).


*Akhir November 1948 :*

Seluruh Pimpinan PKI Muso berhasil dibunuh atau ditangkap, dan Seluruh Daerah yang semula dikuasai PKI berhasil direbut, antara lain : 

1. Ponorogo, 

2. Magetan, 

3. Pacitan, 

4. Purwodadi, 

5. Cepu, 

6. Blora, 

7. Pati, 

8. Kudus, dan lainnya.


*Tgl 19 Desember 1948*

Agresi Militer Belanda kedua ke Yogyakarta.


*Tahun 1949 :* 

PKI tetap Tidak Dilarang, sehingga tahun 1949 dilakukan Rekontruksi PKI dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.


*Awal Januari 1950 :*

Pemerintah RI dengan disaksikan puluhan ribu masyarakat yang datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan Pembongkaran 7 (Tujuh) Sumur Neraka PKI dan mengidentifikasi Para Korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 Kerangka Mayat yg 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan 21 Kerangka Mayat yang semuanya berhasil diidentifikasi. Para Korban berasal dari berbagai Kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat.


*Tahun 1950 :* 

PKI memulai kembali kegiatan penerbitan Harian Rakyat dan Bintang Merah.


*Tgl 6 Agustus 1951 :*

Gerombolan Eteh dari PKI menyerbu Asrama Brimob di Tanjung Priok dan merampas semua Senjata Api yang ada.


*Tahun 1951 :*

Dipa Nusantara Aidit memimpin PKI sebagai Partai Nasionalis yang sepenuhnya mendukung Presiden Soekarno sehingga disukai Soekarno, lalu Lukman dan Nyoto pun kembali dari pengasingan untuk membantu DN Aidit membangun kembali PKI.


*Tahun 1955 :* 

PKI ikut Pemilu Pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.


*Tgl 8-11 September 1957 :* 

Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di Palembang–Sumatera Selatan Mengharamkan Ideologi Komunis dan mendesak Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua Mantel organisasinya, tapi ditolak oleh Soekarno.


*Tahun 1958 :*

Kedekatan Soekarno dengan PKI mendorong Kelompok Anti PKI di Sumatera dan Sulawesi melakukan koreksi hingga melakukan Pemberontakan terhadap Soekarno. Saat itu MASYUMI dituduh terlibat, karena Masyumi merupakan MUSUH BESAR PKI.


*Tgl 15 Februari 1958 :*

Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi Mendeklarasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun Pemberontakan ini berhasil dikalahkan dan dipadamkan.


*Tanggal 11 Juli 1958 :*

DN Aidit dan Rewang mewakili PKI ikut Kongres Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin.


*Bulan Agustus 1959 :*

TNI berusaha menggagalkan Kongres PKI, namun Kongres tersebut tetap berjalan karena ditangani sendiri oleh Presiden Soekarno.


*Tahun 1960 :* 

Soekarno meluncurkan Slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yang didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dengan demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.


*Tgl 17 Agustus 1960 :*

Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200 Th.1960 tertanggal 17 Agustus 1960 tentang "PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia)" dengan dalih tuduhan keterlibatan Masyumi dalam Pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI NASAKOM.


*Medio Tahun 1960 :* Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI semakin kuat dengan keanggotaan mencapai 2 Juta orang.


*Bulan Maret 1962 :* 

PKI resmi masuk dalam Pemerintahan Soekarno, DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.


*Bulan April 1962 :*

Kongres PKI.


*Tahun 1963 :*

PKI Memprovokasi Presiden Soekarno untuk Konfrontasi dengan Malaysia, dan mengusulkan dibentuknya Angkatan Kelima yang terdiri dari BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih ”Mempersenjatai Rakyat untuk Bela Negara” melawan Malaysia.


*Tgl 10 Juli 1963 :* 

Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.139 th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang PEMBUBARAN GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), lagi-lagi hanya karena ANTI NASAKOM.


*Tahun 1963 :* 

Atas desakan dan tekanan PKI terjadi penangkapan Tokoh-Tokoh Masyumi dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain : 

1. KH. Buya Hamka, 

2. KH. Yunan Helmi Nasution, 

3. KH. Isa Anshari,

4. KH. Mukhtar Ghazali, 

5. KH. EZ. Muttaqien, 

6. KH. Soleh Iskandar, 

7. KH. Ghazali Sahlan dan

8. KH. Dalari Umar.


*Bulan Desember 1964 :*

Chaerul Saleh Pimpinan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yang didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan Malaka, menyatakan bahwa PKI sedang menyiapkan KUDETA.


*Tgl 6 Januari 1965 :*

Atas Desakan dan Tekanan PKI terbit Surat Keputusan Presiden RI No.1/KOTI/1965 tertanggal 6 Januari 1965 tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA, dengan dalih telah Memfitnah PKI.


*Tgl 13 Januari 1965 :* 

Dua Sayap PKI yaitu PR (Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia) Menyerang dan Menyiksa Peserta Training PII (Pelajar Islam Indonesia) di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan Pelajar Wanitanya, dan juga merampas sejumlah Mushaf Al-Qur’an dan merobek serta menginjak-injaknya.


*Awal Tahun 1965 :*

PKI dengan 3 Juta Anggota menjadi Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki banyak Ormas, antara lain : SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) BTI (Barisan Tani Indonesia), LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakjat) dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).


*Tgl 14 Mei 1965 :* 

Tiga Sayap Organisasi PKI yaitu PR, BTI dan GERWANI merebut Perkebunan Negara di Bandar Betsi, Pematang Siantar, Sumatera Utara, dgn Menangkap dan Menyiksa serta Membunuh Pelda Soedjono penjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.


*Bulan Juli 1965 :* 

PKI menggelar Pelatihan Militer untuk 2000 anggota'y di Pangkalan Udara Halim dengan dalih ”Mempersenjatai Rakyat untuk Bela Negara”.


*Tgl 21 September 1965*:

Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291 th.1965 tertanggal 21 September 1965 tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA, karena sangat memusuhi PKI.


*Tgl 30 September 1965 Pagi :* 

Ormas PKI Pemuda Rakyat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.


*Tgl 30 September 1965 Malam :* 

Terjadi Gerakan G30S/PKI atau disebut  GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh) : PKI Menculik dan Membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA Halim, mereka adalah : 

1. Jenderal Ahmad Yani,

2. Letjen R.Suprapto, 

3. Letjen MT.Haryono, 

4. Letjen S.Parman, 

5. Mayjen Panjaitan dan

6. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo. 

PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution. PKI pun membunuh Aiptu Karel Satsuitubun seorang Ajun Inspektur Polisi yang sedang bertugas menjaga Rumah Kediaman Wakil PM Dr. J. Leimena yang bersebelahan dengan Rumah Jenderal AH. Nasution. 

PKI juga menembak Putri Bungsu Jenderal AH. Nasution yang baru berusia 5 (lima) tahun, *Ade Irma Suryani Nasution*, yang berusaha menjadi Perisai Ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhirnya wafat pada tanggal 6 Oktober 1965.

G30S/PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu : 

1. Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan

2. Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta 

3. Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.

Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah Perwira ABRI (TNI/Polri) dari berbagai Angkatan, antara lain :

*Angkatan Darat :*

1. Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro, 

2. Brigjen TNI Soepardjo dan

3. Kolonel Infantri A. Latief.

*Angkatan Laut :*

1. Mayor KKO Pramuko Sudarno, 

2. Letkol Laut Ranu Sunardi dan 

3. Komodor Laut Soenardi.

*Angkatan Udara :*

1. Men/Pangau Laksda Udara Omar Dhani, 

2. Letkol Udara Heru Atmodjo dan 

3. Mayor Udara Sujono.

*Kepolisian :* 

1. Brigjen Pol. Soetarto,

2. Kombes Pol. Imam Supoyo dan 

3. AKBP Anwas Tanuamidjaja.


*Tgl 1 Oktober 1965 :*

PKI di Yogyakarta juga Membunuh :

1. Brigjen Katamso Darmokusumo dan 

2. Kolonel Sugiono. 

Lalu di Jakarta PKI mengumumkan terbentuknya DEWAN REVOLUSI baru yang telah mengambil Alih Kekuasaan.


*Tgl 2 Oktober 1965 :*

Letjen TNI Soeharto mengambil alih Kepemimpinan TNI dan menyatakan Kudeta PKI gagal dan mengirim TNI AD menyerbu dan merebut Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dari PKI.


*Tgl 6 Oktober 1965 :*

Soekarno menggelar Pertemuan Kabinet dan Menteri PKI ikut hadir serta berusaha Melegalkan G30S, tapi ditolak, bahkan Terbit Resolusi Kecaman terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto pun langsung ditangkap.


*Tgl 13 Oktober 1965 :*

Ormas Anshor NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di Seluruh Jawa.


*Tgl 18 Oktober 1965 :*

PKI menyamar sebagai Anshor Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshor Kecamatan Muncar untuk Pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang, mereka disambut oleh Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka diracuni, setelah Keracunan mereka di Bantai oleh PKI dan Jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa/Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yang dibantai, dan ada beberapa pemuda yang selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi Saksi Mata peristiwa. Peristiwa Tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.


*Tgl 19 Oktober 1965 :* Anshor NU dan PKI mulai bentrok di berbagai daerah di Jawa.


*Tgl 11 November 1965 :* 

PNI dan PKI bentrok di Bali.

Tgl 22 November 1965 : DN Aidit ditangkap dan diadili serta di Hukum Mati.


*Bulan Desember 1965 :*

Aceh dinyatakan telah bersih dari PKI.


*Tgl 11 Maret 1966 :*

Terbit Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberi wewenang penuh kepada Letjen TNI Soeharto untuk mengambil langkah Pengamanan Negara RI.


*Tgl 12 Maret 1966 :*

Soeharto melarang secara resmi PKI. 


*Bulan April 1966 :*

Soeharto melarang Serikat Buruh Pro PKI yaitu SOBSI.


*Tgl 13 Februari 1966 :*

Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam pidatonya di muka Front Nasional di Senayan mengatakan : 

*”Di Indonesia ini tidak ada partai yang Pengorbanannya terhadap Nusa dan Bangsa sebesar Partai Komunis Indonesia…”*


*Tgl 5 Juli 1966 :* 

Terbit TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 yang ditanda-tangani Ketua MPRS–RI Jenderal TNI AH. Nasution tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan penyebaran Paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme.


*Bulan Desember 1966 :*

Sudisman mencoba menggantikan Aidit dan Nyoto untuk membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi Hukuman Mati pada tahun 1967.


*Tahun 1967 :*

Sejumlah Kader PKI seperti Rewang, Oloan Hutapea dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di wilayah terpencil di Blitar Selatan bersama Kaum Tani PKI.


*Bulan Maret 1968 :*

Kaum Tani PKI di Blitar Selatan menyerang para Pemimpin dan Kader NU, sehingga 60 (enam puluh) Orang NU tewas dibunuh.


*Pertengahan 1968 :*

TNI menyerang Blitar Selatan dan menghancurkan persembunyian terakhir PKI.


*Dari tahun 1968 s/d 1998*

Sepanjang Orde Baru secara resmi PKI dan seluruh mantel organisasiya dilarang di Seluruh Indonesia dgn dasar TAP MPRS No.XXV Tahun 1966. Dari tahun 1998 s/d 2015


*Pasca Reformasi 1998*

Pimpinan dan Anggota PKI yang dibebaskan dari Penjara, beserta keluarga dan simpatisanya yang masih mengusung IDEOLOGI KOMUNIS, justru menjadi pihak paling diuntungkan, sehingga kini mereka meraja-lela melakukan aneka gerakan pemutar balikkan Fakta Sejarah dan memposisikan PKI sebagai PAHLAWAN Pejuang Kemerdekaan RI. Sejarah Kekejaman PKI yang sangat panjang, dan jangan biarkan mereka menambah lagi daftar kekejamanya di negeri tercinta ini.


Semoga Tuhan YME senantiasa melindungi kita semua


*BAGIKAN SEJARAH INI.* 

*JADIKAN PELAJARAN*

*BUAT GENERASI YANG AKAN DATANG*



🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇮🇩

Senin, 27 September 2021

Awewe Kudu Ngaji??

Kunaon budak awewe wajib ngaji?

1. Sabab awewe pabeulit jeung urusan hed, nifas, Atawa istihadoh kayaning keputihan atawa lain sajabana anu katangtuan hukum, cara susuci jeung ngajaga najis tawa kotorna eta ngadago kana hukum fiqih anu ngabahas Kana sekelumit urusan eta. Atawa ngait Kana hukum puasa, lebah mana wajib ngodoan puasa bari teu fidyah, Jeung lebah mana teu wajib ngodoan puasa tapi wajib fidyah. 

2. Sabab awewe bakal jadi indung, anu tinangtu bakal jadi guru pertama pikeun anak-anakna pikeun dialajar ngaji tur ngawarah akhlakna anu kabehanana ngadago kana kafasitas elmu agama anu dipimilik kunu jadi indungna.

3. Sabab awewe bakal jadi pamajikan pikeun salakina, anu puguh mancen tugas katoa'tan ka salakina pikeun kumawula numutkeun adab-adabana salaku pamajikan ka salakina. Baleg Jeung teu balegna pamajikan eta gumantung kana kanyaho elmu agamana dina bag-bagan rumah tangga. 

4. Sabab awewe bakal Jadi ibu rumah tangga di imahna, anu tangtu bakal pakuat pakait Jeung urusan pasakeun, kumaheun, seuseuheun, sapueun, jeung kepeleun. Anu sakabehna eta berkaitan Jeung urusan kanyahona dina bag-bagan toharoh jeung urusan najis. Ulah nepika baju nu sok dipake solat ternyata hukumna mutanajis sabab cara nyeuseuhna salah ceuk agama. Atawa dahareun anu sok di dahar ternyata etage hukumna mutanajis, sabab cara nyucikeun papasakana teu metukan kana katangtuan agama. Komo eta dahareun anu dipasak jadi haram, sabab akad jual beuli bahan pasakeuna teu sah ceuk agama. 

Kitu deui pakait Jeung urusan budak Atawa orok anu osok ngompol di Jero Imah, Atawa dikamar Komo Dina tempat anu sok dipake solat. Masing apal ieu awewe Kana titincakan Dina solat. 

5. Sabab awewe bakal jadi jadi bendahara anu biasana nyekel Kana duit salakina. Tangtu bakal pakuat pakait Jeung urusan pangabutuh. Maka ulah nepika keuna pamajikan Dina urusan riba, Atawa jual beuli anu fasad Jeung batal akadna ceuk agama. 

Atawana bisi resep barang-beuli perkara anu teu pati dipika butuh Jeung teupati gede pimanfa'ateuna. Kitu deui, godaan awewe babari kabitaan kana parabot, baju, tawa perhiasan rajeun miheulakeun kahayang tibatan mikiran pangabutuh jeung bebekelan pikeun usum paceklik. Duit kurang, salaki geus beaak ikhtiarna, akhirna anjuk ngahutang, atuh hirup pakojot Jeung utang piutang. 

6. Sabab awewe bakal jadi perhiasan pikeun salakina, tangtu kawajiban awewe eta ngajaga batasan boh Dina cara dangdan, berpakaian atawa boh Dina cara bergaul anu mana salah saeutik lakuna awewe bisa berakibat fatal meunang panglaknat ti Malaikat Jeung Allah SWT.

7. Sabab awewe bakal jadi motivator pikeun salakina. Ka ngaran rumah tangga moal salawasna datar, pasti aya nanjak Jeung muduna. Rajeun rumah tangga di uji ku urusan ekonomi Atawa persoalan laina. Salaku pamajikan kudu apal nempatkeun posisi dirina lebah mana kudu jadi motivator pikeun salakina.

Ari dunya eta perhiasan, saha atuh jalmana anu teu resep Kana Dunya, buktina teu munafek loba pisan manusa anu toh-tohan Kana Dunya, ngan ceuk Rosul sahade hadena dunya, sa resep-resep na dunya, moal Matak ngelehkeun istimewana Awewe anu solihah. Salah sahiji sabab Atawa sareat pikeun ngahontal darojat awewe solihah eta ku nikreh dina jalan ngaji.

Samemeh kaduhung jaga jadi awewe anu poekeun dina agama, sok geura ubiag ka majlis elmu. Ngaraji sing dines ulah sakahayangna.

Mugia ieu seratan manfa'at. Amin ya Allah.

Jumat, 24 September 2021

BINAHONG

 Udah Tau Belum?


TERNYATA TANAMAN BINAHONG INI MAMPU MENYEMBUHKAN 23 PENYAKIT


Mengingat tanaman binahong tumbuhnya merambat, sudah pasti kita mesti menyiapkan rambatannya. Sarana rambatan (ajir) dapat berbagai macam dari mulai lurus tegak sampai di buat bertali-tali.

Saat ini mulai banyak yang menanam, disamping juga sebagai tanaman obat, juga tanaman hias daun. Bisa ditanam didalam pot, halaman pekarangan maupun di kebun.


23 Manfaat Tanaman Binahong untuk Mengobati Penyakit


1. Obat Luka. 

Bahan :

Daun binahong beberapa lembar.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci, diremas-remas sampai jadi lembut serta berlendir.

Langkah memakai :

Tempelkan di bagian luka, setelah itu tunggu sebentar, jadi lukanya akan jadi kering.


2. Obat Ambeien. 

Bahan :

Daun Binahong sebanyak 16 lembar, air 3 gelas.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu direbus hingga mendidih sampai tinggal 2 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali satu hari.


3. Obat Batuk. 

Bahan :

Daun binahong 10 lembar.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tersisa 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


4. Obat borok saya yang menahun. 

Bahan :

Daun binahong 12 lembar, 3 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 2 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


5. Obat darah rendah. 

Bahan :

Daun binahong 8 lembar, 2 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih hingga tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


6. Obat disentri. 

Bahan :

Daun binahong 10 lembar, 2 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


7. Obat Gatal-gatal, eksim kulit. 

Bahan :

Daun binahong 10-15 lembar. 3 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahon dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 2 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


8. Obat Gegar Otak. 

Bahan :

Daun binahong 10 lembar, 2 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus sampai mendidih serta tinggal 2 gelas.


Langkah penggunaan :

Diminum 1 kali sehari.


9. Obat Gusi berdarah. 

Bahan :

Daun binahong 4 lembar, air 2 gelas.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


10. Obat Hidung Mimisan. 

Bahan :

Daun binahong 4 lembar, air 2 gelas.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


11. Obat Jerawat. 

Bahan :

Daun binahong 8 lembar, air 2 gelas.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


12. Untuk memperlancar haid. 

Bahan :

Daun binahong 3 lembar, 2 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


13. Obat Kencing manis. 

Bahan :

Daun binahong 11 lembar, air 3 gelas.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu direbus hingga mendidih sampai tinggal 2 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


14. Obat Kurang Nafsu makan. 

Bahan :

Daun binahong 5 lembar, air 2 gelas.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


15. Obat Lemah Syahwat. 

Bahan :

Daun binahong 3-10 lembar, air 2 gelas.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


16. Untuk melindungi stamina badan. 

Bahan :

Daun binahong 1 lembar, 2 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


17. Obat sakit paru-paru. 

Bahan :

Daun binahong 10 lembar, 2 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali satu hari.


18. Obat Patah Tulang. 

Bahan :

Daun binahong 10-20 lembar, air 3 gelas.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 2 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


19. Obat Radang Ginjal. 

Bahan :

Daun binahong 7 lembar, air 2 gelas.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


20. Obat setelah bersalin. 

Bahan :

Daun binahong 7 lembar, 2 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


21. Setelah Operasi. 

Bahan :

Daun binahong 20 lembar, 3 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


22. Obat Sesak Nafas. 

Bahan :

Daun binahong 7 lembar, 2 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


23. Obat Usus Bengkak. 

Bahan :

Daun binahong 3 lembar, 2 gelas air.


Langkah bikin :

Daun binahong dicuci lalu di rebus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.


Langkah memakai :

Diminum 1 kali sehari.


Tersebut resep-resep ampuh dari daun binahong. Demikian banyak khasiatnya, tidak ada salahnya menanam tanaman binahong itu di pekarangn rumah, siapa tahu satu waktu kita membutuhkannya. Formasi daun per lembar yang dipakai sangat utama, selain buat keamanan juga kemanjuran obat.


Jadi simpan baik-baik resep diatas agar tinggal buka saja waktu akan memakai daun binahong untuk obat sakit.


Semoga bermanfaat 

#UdahTauBelum?

Shalat Dhuhur Setelah Shalat Jumat

Pada masjid tertentu di luar ibukota kabupaten/kota dibiasakan mengerjakan sholat dhuhur selepas menunaikan sholat Jum'at. Hal tersebut dikerjakan karena tokoh agama setempat beranggapan bahwa sholat Jum'at yang telah dikerjakan diragukan keabsahannya, sebab:


Jumlah jamaah Jumat kurang dari 40 orang


Jumlah masjid yang menyelenggarakan sholat Jum'at di desa tersebut lebih dari satu masjid, sedang jarak dari masjid yang satu dengan masjid yang lain kurang dari 1666 m


Menganggap bahwa sholat Jumat itu tidak menggugurkan sholat dhuhur pada hari itu.


Khutbahnya menggunakan bahasa 'ajam (bukan bahasa Arab).


Pertanyaan


Apakah benar sholat dhuhur pasca diselenggarakannya sholat Jum'at tergolong sholat i'adah yang disyari'atkan, berhubung satu di antara alasan:


Jumlah jama'ah kurang dari 40 orang.


Jumlah masjid yang menyelenggarakan sholat Jum'ah di desa tersebut lebih dari satu masjid, sedang jarak dari masjid yang satu dengan yang lain kurang dari 1666 m.


Menganggap bahwa sholat Jum'at itu tidak menggugurkan sholat dhuhur pada hari itu.


Khutbahnya menggunakan bahasa 'ajam (bukan bahasa Arab).


Jawab


Jika melakukan sholat dhuhur setelah diselenggarakan sholat Jum'at itu karena ta'addud (jumlah sholat Jum'at yang diselenggarakan di satu kampung lebih dari satu), maka hukumnya ditafsil:


Apabila bilangan jama'ah sholat Jum'at kurang dari 40 orang yang memenuhi syarat, maka wajib sholat dhuhur.


Apabila memenuhi syarat-syarat ta'addud, maka hukumnya sunnat melakukan sholat dhuhur, untuk menghindarkan diri dari perbedaan pendapat.


Dasar Pengambilan


بغية المسترشدين ص 80 ( مسئلة ي ) مَتَى كَمُلَتْ شُرُوْطُ الْجُمُعَةِ بِأَنْ كَانَ كُلٌّ مِنَ الْأَرْبَعِيْنَ ذَكَرًا حُرًّا مُكَلَّفًا مُسْتَوْطِنًا بِمَحَلِّهَا لاَ يَنْقُصُ فِيْهَا شَيْئًا مِنْ أَرْكَانِ الصَّلاَةِ وَشُرُوْطِهَا وَلاَ يَعْتَقِدُهُ سُنَّةً وَلاَ يَلْزَمُهُ الْقَضَاءُ وَلاَ يَبْدِلُ حَرْفًا بِأَخَرَ وَلاَ يَسْقُطُهُ وَلاَ يَزِيْدُ فِيْهَا مَا يُغَيِّرُ الْمَعْنَي وَلَا يُلْحِنُ بِمَا يُغَيِّرُهُ وَإِنْ لَمْ يَقْصُرْ فِيْ التَّعَلُّمِ, كَمَا قَالَ ابْنُ حَجَرَ خِلاَفًا لم ر لَمْ تَجُزْ إِعَادَتُهَا ظُهْرًا بِخِلاَفِ مَا إِذَا وَقَعَ فِيْ صِحَّتِهَا خِلاَفٌ وَلَوْ فِيْ غَيْرِ الْمَذْهَبِ فَتُسَنُّ إِنْ صَحَّتِ الظُّهْرُ عِنْدَ ذَالِكَ الْمُخَالِفِ كَكُلِّ صَلاَةٍ وَقَعَ فِيْهَا خِلاَفٌ غَيْرُ شَادٍ.وَيَلْزَمُ الْعَالِمُ إِذَاَ اسْتُفْتِيَ فِيْ إِقَامَةِ الْجُمْعَةِ مَعَ نَقْصِ الْعَدَدِ أََنْ يَقُوْلَ مَذْهَبُ الشَّافِعِيِّ لاَ يَجُوْزُ ثُمَّ إِنْ لَمْ يَتَرَتَّبْ عَلَيْهِ مَفْسَدَةٌ وَلاَ تَسَاهُلٌ جَازَ لَهُ أَنْ يُرْشِدَ مَنْ أَرَادَ الْعَمَلَ بِالْقَوْلِ الْقَدِيْمِ إِلَيْهِ وَيَجُوْزُ لِلْإِمَامِ إِلْزَامُ تَارِكِ الْجُمْعَةِ كَفَّارَةً إِنْ رَأَهُ مَصْلَحَةً وَيُصَرِّفُهَا لِلْفُقَرَاءِ اه وَعِبَارَةُ ك وَإِذَا فَقَدَتْ شُرُوْطُ الْجُمْعَةِ عِنْدَ الشَّافِعِيِّ لَمْ يَجِبْ فِعْلُهَا بَلْ يَحْرُمُ حِنَئِذٍ لِأَنَّهُ تَلْبَسُ بِعِبَادَةٍ فَاسِدَةٍ فَلَوْ كَانَ فِيْهِمْ أُمِّيٌّ تَمَّ الْعَدَدُ بِهِ لَمْ تَصِحَّ وَإِنْ لَمْ يَقْصُرْ فِيْ التَّعَلُّمِ كَماَ فِيْ التُّحْفَةِ خِلاَفاً لِشَرْحِ الْإِرْشَادِ وم ر بِخِلاَفِ مَا لَوْ كَانُوْا كُلُّهُمْ أُمِّيِّيْنَ وَالْإِمَامُ قَارِئٌ فَتَصِحَُّ وَإِذَا قَلَّدَ الشَّافِعِيَّ مَنْ يَقُوْلُ بِصِحَّتِهَا مِنَ الْأَئِمَّةِ مَعَ فَقْدِ بَعْدِ شُرُوْطِهَا تَقْلِيْدًا صَحِيْحًا مُسْتَجْمِعًا لِشُرُوْطِهِ جَازَ فِعْلُهَا بَلْ وَجَبَ حِنَئِذٍ ثُمَّ يُسْتَحَبُّ إِعَادَتُهَا ظُهْرًا وَلَوْ مُنْفَرِدًا خُرُوْجًا مِنْ خِلاَفِ مَنْ مَنَعَهَا إِذِالْحَقُّ أَنَّ الْمُصِيْبَ فِيْ الْفُرُوْعِ وَاحِدٌ وَالْحَقُّ لاَ يَتَعَدَّدُ فَيَحْتَمِلُ أَنَّ الَّذِيْ قَلَّدَهُ فِيْ الْجُمُعَةِ غَيْرُ مُصِيْبٍ وَهَذَا كَمَا لَوْ تَعَدَّدَتِ الْجُمُعَةُ لِلْحَاجَةِ فَإِنَّهُ لِكُلِّ مَنْ لَمْ يَعْلَمْ سَبْقَ جُمُعَتِهِ أَنْ يُعِيْدَهَا ظُهْرًا, وَكَذَا إِنْ تَعَدَّدَتْ لِغَيْرِ حَاجَةٍ وَشَكَّ فِيْ الْمَعِيَّةِ فَتَجِبُ إِعَادَتُهَا جُمُعَةً إِذِ الْأَصْلُ عَدَمُ وُقُوْعِ جُمُعَةٍ مُجْزِئَةٍ وَتُسَنُّ إِعَادَتُهَا ظُهْرًا أَيْضًا إِحْتِيَاطًا _ إِلَي أَنْ قَالَ – قَدْ صَرَحَ أَئِمَّتُنَا بِنَدْبِ إِعَادَةِ كُلِّ صَلاَةٍ وَقَعَ خِلاَفٌ فِيْ صِحَّتِهَا وَلَوْ مُنْفَرِدًا, وَمَنْ قَالَ إِنَّ الْجُمُعَةَ لاَ تُعَادُ ظُهْرًا مُطْلَقًا لِأَنَّ اللهَ تَعَالَى لَمْ يُوْجِبْ سِتَّةَ فُرُوْضٍ فِيْ الْيَوْمِ وَالليْلَةِ فَقَدْ أَخْطَأَ.أه.


( Masalah Ya' ) "Tatkala syarat-syarat sholat jum'at sudah sempurna, dengan adanya empat puluh orang laki-laki merdeka, yag mukallaf, berdomisili ditempatnya, dan masing-masing tidak mengurangi sedikitpun dari rukun-rukun sholat dan syarat-syaratnya dan tidak meyakininya sebagai sholat sunah dan tidak mengharuskan meng qodho' sholat tersebut dan imam tidak mengganti sesuatu huruf dengan yang lain dan tidak menggugurkannya dan tidak menambah didalam sholat sesuatu yang merubah ma'na dan tidak melagukan huruf dengan sesuatu yang merubah ma'na meskipun orang mukallaf tersebut tidak teledor dalam belajar. Sebagaimana pendapat Ibnu Hajar berbeda dengan pendapat imam Romli. Maka tidak boleh mengulangi sholat jum'at tersebut dengan sholat dhuhur berbeda dengan apa yang apabila terjadi dalam keabsahan jum'at sesuatu perbedaan ( pendapat ) meskipun dalam madzhab lain, maka disunnahkan I'adah jika sholat dzuhur telah sah menurut orang yang bebeda pendapat tersebut seperti setiap sholat yang terjadi padanya perbedaan pendapat yang tidak menyimpang. Orang alim apabila dimintai fatwa mengenai pendirian sholat jum'at beserta kekurangan bilangan jama'ah sholat jum'at harus mengucapkan : "madzhab Syafi'i tidak membolehkan", kemudian apabila tidak terjadi padanya suatu kerusakan kerusakan dan bermalas-malasan pada (si alim), maka boleh baginya untuk memberi petunjuk kepada orang yang ingin mengerjakan dengan qaul qadim kepadanya dan bagi kepala pemerintahan boleh mengharuskan orang yang meninggalkan sholat jum'at membayar kifarat jika imam melihatnya sebagai kemaslahatan ( kebaikan ) dan mentasarufkan hasil kifarat tersebut kepada orang-orang fakir. Menurut ibarat syeh Sulaiman al-Kurdi:"apabila syarat-syarat sholat jum'at itu tidak didapati menurut madzhab Syafi'i maka tidak wajib mengerjakan sholat jum'at bahkan haram karena hal itu menjumbokan dengan ibadah yang rusak. Apabila dalam jama'ah sholat jum'at terdapat orang yang buta huruf al-Qur'an yang menjadi hitungan kesempurnaan jama'ah jum'at, maka sholat jum'at tersebut tidak sah meskipun orang yang buta huruf tersebut tidak teledor dalam belajar agama, sebagaimana keterangan dalam kitab Tuhfah yang berbeda dengan keterangan dalam syarah al-Irsyad dan imam ar-Romli, berbeda dengan apa yang apabila jama'ah keseluruhannya adalah orang-orang yang buta huruf al-Qur'an sedang imamnya dapat membaca al-Qur'an maka sholat jum'ahnya sah jika orang yang yang taklid kepada imam as-Syafi'i dari para imam berpendapat dengan kebsahannya sholat jum'at beserta ketiadan sebagian dari syarat-syarat orang jum'at dengan taklid yang benar yang mengumpulkan syarat-sarat taklid, maka boleh melakukan sholat jum'at bahkan wajib. Kemudian disunnahkan mengulangi sholat jum'at tersebut dengan sholat duhur meskipun sendirian karena keluar dari berbeda pendapat dengan orang yang melarang sholat jum'at tersebut. Karena yang benar bahwa apa yang sesuai dalam furu' itu adalah satu dan yang benar sholat jum'at itu tidak boleh berbilang. Maka dimungkinkan bahwa orang yang bertaklid kepada imam Syafi'i mengenai sholat jum'at itu adalah tidak sesuai. Ini adalah sebagaimana apabila sholat jum'at itu berbilang karena hajat, maka sesungguhnya bagi setiap orang yang tidak mengetahui sholat jum'atnya telah didahului sholat jum'at yang lain hendaklah mengulangi sholat jum'at tersebut dengan sholat duhur dan demikian pula apabila sholat jum'at tersebut berbilang tanpa hajat dan dia ragu-ragu mengenai sholat jum'at yang menyertainya maka wajib mengulangi sholat jum'at itu dengan sholat jum'at lagi karena hukum asal adalah meniadakan terjadinya sholat jum'at yang mencukupi syarat dan disunatkan mengulangi sholat jum'at dengan sholat duhur juga karena berhati-hati…sampai ucapan pengarang: Para imam kita telah menjelaskan dengan kesunnatan mengulangi setiap sholat yang dalam keabsahannya terjadi perbedaan pendapat meskipun sholatnya itu sholat sendirian dan orang yang berpendapat bahwa sesungguhnya sholat jum'at itu tidak boleh diulangi dengan sholat dhuhur secara mutlak karena sesungguhnya Allah ta'ala tidak mewajibkan enam kewajiban dalam sehari semalam maka orang tersebut benar-benar telah berbuat salah.


Apabila tidak memenuhi syarat-syarat ta'adud, maka di tafsil:


Jika takbirotul ihromnya bersamaan atau diragukan, apakah bersamaan atau ada yang mendahului, maka wajib mengulangi jum'atan lagi secara bersama-sama selama waktu sholat masih mencukupi. Jika tidak, maka jama'ah kedua masjid tersebut harus melakukan sholat dhuhur.


Jika takbirotul ihromnya berurutan, maka jum'atan yang takbirotul ihromnya paling dahulu, hukumnya sah, dan sunnah i'adah ( mengulangi ) sholat dzuhur. Sedang yang lain batal, dan wajib melakukan sholat dzuhur.


Jika takbirotul ihromnya ada yang mendahului tapi tidak jelas mana yang lebih dahulu, atau sudah jelas tetapi lupa, maka semuanya wajib melakukan sholat dzuhur.


Dasar Pengambilan:


I'anatut tholibin juz II hal. 72-74


فَلَوْ سَبَقَهَا بِهِ جُمُعَةٌ صَحَّتْ الْجُمُعَةُ السَّابِقَةُ لاِجْتِمَاعِ شَرَائِطِهَا وَالَّاحِقَةُ بَاطِلَةٌ, فَيَجِبُ أَنْ تُصَلَّى ظُهْرًا أَوْ قَارَنَهَا جُمُعَةٌ أُخْرَى يَقِيْنًا أَوْ شَكًّا بَطَلَتْ الْجُمُعَتَانِ لِأَنَّ إِبْطَالَ إِحْدَاهُمَا لَيْسَ بِاُوْلَى مِنَ الْأُخْرَى فَوَجَبَ إِبْطَالُهُمَا.وَلِأَنَّ الْأََصْلَ فِىْ صُوْرَةِ الشَّكِّ عَدَمُ جُمُعَةٍ مُجْزِئَةٍ، وَتَجِبُ حِيْنَئِذٍ إِسْتِئْنَافُهَا جُمُعَةً إِنْ وَسِعَ الْوَقْتُ وَ إِلاَّ وَجَبَ أَنْ يُصَلُّوْا ظُهْرًا, فَإِنْ سَبَقَتْ إِحْدَاهُمَا وَالْتَبَسَتْ بِالْأُخْرى, كَأَنَْ سَمِعَ مَرِيْضَانِ أَوْ مُسَافِرَانِ خَارِجَ الْمَسْجِدِ تَكْبِيْرَتَيْنِ مَثَلاً فَأََخْبَرَا بِذَالِكَ وَلَمْ يَعْرِفَا الْمُسْتَقْدِمَةَ مِمَّنْ وَقَعَتْ صَلَّوْا كُلُّهُمْ ظُهْرًا. ( وَالْحَاصِلُ ) لِهَذِهِ الْمَسْئَلَةِ خَمْسَةُ أَحْوَالٍ: اَلْحَالَةُ الْأُوْلَى : أَنْ يَقَعَا مَعَا, فَيَبْطُلاَنِ فَيَجِبُ أَنْ يَجْتَمِعُوْا وَ يُعِيْدُوْهَا عِنْدَ اتِّسَاعِ الْوَقْتِ اَلْحَالَةُ الثَّانِيَةُ : أَنْ يَقَعاَ مُرَتِّبًا فَالسَّابِقَةُ هِيَ الصَّحِيْحَةُ, وَالَّاحِقَةُ بَاطِلَةٌ فَيَجِبُ عَلَى أَهْلِهَا صَلاَةُ الظُّهْرِ اَلْحَالَةُ الثَّالِثَةُ : أَنْ يُشَكَّ فِىْ السَّبْقِ وَالْمَعِيَّةِ فَيَجِبُ عَلَيْهِمْ أَنْ يَجْتَمِعُوْا وَ يُعِيْدُوْهَا جُمُعَةً عِنْدَ اتِّسَاعِ الْوَقْتِ لِأَنَّ الْأَصْلَ عَدَمُ وُقُوْعِ جُمُعَةٍ مُجْزِئَةٍ فِىْ حَقِّ كُلٍّ مِنْهُمْ. اَلْحَالَةُ الرَّابِعَةُ : أَنْ يُعْلَمَ السَّبْقُ وَلَمْ تُعْلَمْ عَيْنُ السَّابِقَةِ فَيَجِبُ عَلَيْهِمْ الظُّهْرُ لِأَنَّهُ لاَ سَبِيْلَ إِلَى إِعَادَةِ الْجُمُعَةِ مَعَ تَيَقُّنِ وُقُوْعِ جُمُعَةٍ صَحِيْحَةٍ فِىْ نَفْسِ الْأَمْرِ لَكِنْ لَمَّا كَانَتِ الطَّائِفَةُ الَّتِيْ صَحَّتْ جُمُعَتُهَا غَيْرَ مَعْلُوْمَةٍ وَجَبَ عَلَيْهِمْ الظُّهْرُ. اَلْحَالَةُ الْخَامِسَةُ: أَنْ يُعْلَمَ السَّبْقُ وَ تُعْلَمَ عَيْنُ السَّابِقَةِ وَلَكِنْ نُسِيَتْ وَهِيَ كَالْحَالَةِ الرَّابِعَةِ.


Seandainya telah mendahului suatu sholat jum'at, maka sholat jum'at yang terlebih dahulu sah, karena terkumpul syarat-syaratnya dan sholat jum'at yang mengikutinya adalah batal maka wajib dilakukan sholat dzuhur, atau sholat jum'at yang lain berbarengan dengan sholat jum'at yang pertama secara yakin atau ragu-ragu maka kedua sholat jum'at tadi batal karena sesungguhnya membatalkan salah satu dari keduanya bukanlah lebih utama dari membatalkan yang lain sehingga wajib membatalkan keduanya . Karena yang asal dalam bentuk keraguan adalah ketiadaan sholat jum'at yang mencukupi. Dan ketika itu wajib memulai lagi sholat jum'at jika waktunya luas, jika tidak maka mereka wajib sholat dzuhur. jika salah satunya mendahului dan jumbo dengan sholat jum'at yang lain seperti apabila dua orang yang sakit atau dua orang musafir yang berada diluar masjid mendengar dua takbirotul ihrom misalnya dan keduanya memberitahukan hal tersebut sedang keduanya tidak mengetahui sholat jum'at yang lebih dahulu maka mereka semuanya sholat dhuhur. Wal hasil untuk masalah ini terdapat lima keadaan: apabila sholat jum'at terjadi bersama-sama maka keduanya batal sehingga wajib mereka mengulangi sholat jum'at pada saat waktunya mencukupi. Apabila kedua sholat itu terjadi berurutan maka sholat yang mendahului adalah sholat yang sah dan yang mengikuti adalah batal sehingga wajib bagi jama'ah yang melakukan sholat kedua melakukan sholat dhuhur. Apabila diragukan mengenai yang mendahului dan yang mengikuti maka wajib atas mereka untuk berkumpul dan mengulanginya dengan sholat jum'at pada saat waktunya cukup karena hukum yang asal adalah tidak terjadinya sesuatu sholat jum'at yang mencukupi bagi hak setiap orang dari mereka. Apabila diketahui sholat yang mendahului dan tidak diketahui wujud yang mendahului maka wajib atas mereka melakukan sholat duhur karena sesungguhnya sama sekali tidak ada jalan untuk mengulangi sholat jum'at beserta keyakinan terjadinya sholat jum'at yang sah dalam urusan tersebut akan tetapi tatkala kelompok yang sah sholat jum'atnya tidak diketahui maka wajib atas mereka melakukan sholat dhuhur Apabila diketahui yang mendahului dan diketahui wujud yang mendahului akan tetapi lupa maka hal ini seperti keadaan yang keempat.


Jika melakukan sholat dzuhur, setelah diselenggarakannya sholat jum'at karena berkeyakinan bahwa sholat jum'at tidak menggugurkan sholat dzuhur, maka hukumnya tidak dibenarkan, bahkan menjadi kufur apabila meyakini bahwa pada hari jum'at sholat fardlunya menjadi enam kali dengan asal syara', apabila tidak maka dita'zir.


Dasar Pengambilan


I'anatut Tholibin Juz II hal. 63


( لَطِيْفَةٌ ) سُئِلَ الشَّيْخُ الرَّمْلِى رَحِمَهُ اللهُ عَنْ رَجُلٍ قَالَ : أَنْتُمْ يَا شَافِعِيَّةُ خَالَفْتُمُ اللهَ وَرَسُوْلَهُ لِأََنَّ اللهَ تَعَالَى فَرَضَ خَمْسَ صَلَوَاتٍ وَأَنْتُمْ تُصَلُّوْنَ اللهَ سِتًّا بِإِعَادَتِكُمُ الْجُمُعَةَ ظُهْرًا فَمَاذَا يَتَرَتَّبُ عَلَيْهِ فِىْ ذَالِكَ، فَأَجَابَ بِأَنَّ هَذَا الرَّجُلَ كَاذِبٌ فَاجِرٌ جَاهِلٌ فَإِنِ اعْتَقَدَ فِى الشَّافِعِيَّةِ أَنَّهُمْ يُوْجِبُوْنَ سِتَّ صَلَوَاتٍ بِأَصْلِ الشَّرْعِ كُفْرٌ وَأَجْرَى عَلَيْهِ أَحْكَامُ الْمُرْتَدِّيْنَ وَإِلاَّ اسْتَحَقَّ التَّعْزِيْرَ الْلاَّئِقَ بِحَالِهِ الرَّادِعِ لَهُ وَلِأَمْثَالِهِ عَنِ ارْتِكَابِ مِثْلِ قَبِيْحِ أَفْعَالِهِ. وَنَحْنُ لاَ نَقُوْلُ بِوُجُوْبِ سِتِّ صَلَوَاتٍ بِأَصْلِ الشَّرْعِ وَإِنَّمَا تَجِبُ إِعَادَةُ الظُّهْرِ إِذَا لَمْ يُعْلَمْ تَقَدُّمُ جُمُعَةٍ صَحِيْحَةٍ.


Syekh Ramli-Semoga Allah merahmatinya-ditanya tentang seorang laki-laki yang berkata :" Kalian wahai pengikut Syafi'i, kalian telah menyalahi Allah dan rasulnya karena sesungguhnya Allah Ta'ala telah memfardlukan lima kali sholat sedangkan kalian sholat enam kali dengan kalian mengulangi sholat jum'at dengan sholat dzuhur, maka apakah yang menetapkan pada laki-laki tersebut dalam hal i'adah?"maka syekh Ramli menjawab bahwasannya laki-laki ini adalah orang yang dusta, durhaka lagi bodoh. Jika dia beri'tikad dalam madzhab Syafi'i bahwa mereka mewajibkan enam kali sholat menurut asal syari'at, maka dia kafir dan harus berlaku atasnya hukum-hukum orang yang murtad dan jika dia tidak meyakini kewajiban tersebut dia harus dita'zir yang sesuai dengan keadaannya yang dapat mencegah baginya dan bagi orang-orang yang seperti dia dari melakukuan seperti kejelekan perbuatan-perbuatannya. Kami tidak berpendapat dengan kewajiban enam sholat menurut asal syari'at; dan sesungguhnya kewajiban mengulangi sholat dhuhur hanyalah jika tidak diketahui sholat jum'at yang sah yang mendahuluinya.


Mengulangi sholat dzuhur karena beralasan khutbah yang memakai bahasa selain arab sementara rukun-rukunnya berbahasa arab, maka hukumnya tidak dibenarkan.


Dasar Pengambilan


Raudhotus Tholibin oleh Imam Nawawi Juz I Hal. 418.


وَهَلْ يُشْتَرَطُ كَوْنُ الْخُطْبَةِ كُلُّهَا بِالْعَرَبِيَّةِ ؟ وَجْهَانِ : اَلصَّحِيْحُ اشْتِرَاطُهُ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِمْ مَنْ يُحْسِنُ بِالْعَرَبِيَّةِ، خَطَبَ بِغَيْرِهَا. وَيَجِبُ أَنْ يَتَعَلَّمَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ الخُطْبَةَ الْعَرَبِيَّةَ، كَالْعَاجِزِ عَنِ التَّكْبِيْرِ بِالْعَرَبِيَّةِ. فَإِنْ مَضَتْ مُدَّةُ إِمْكَانِ التَّعْلِيْمِ وَلَمْ يَتَعَلَّمُوْا،عَصَوْا كُلُّهُمْ، وَلاَ جُمْعَةَ لَهُمْ.


"Dan apakah disyaratkan keadaan khutbah semuanya berbahasa Arab ? dalam hal ini ada dua pendapat: pendapat yang benar mensyaratkan keadaan khutbah tersebut berbahasa Arab. Dan jika dalam jama'ah jum'at tersebut tidak ada orang yang dapat berbahasa Arab yang bagus, maka khotib berkhutbah dengan selain bahasa Arab dan masing-masing orang dari jama'ah jum'ah wajib mempelajari khutbah berbahasa Arab seperti orang yang tidak mampu membaca takbir berbahasa arab. Jika telah lalu masa kemungkinan belajar sedang mereka tidak mau belajar maka semua jama'ah jumat berdosa dan sholat jum'at tidak sah".


Kifayatul Akhyar Juz I hal:122


السَّادِسُ:.........وَهَلْ يُشْتَرَطُ كَوْنُهَا عَرَبِيَّةً؟ الصَّحِيْحُ نَعَمْ نَنْقُلُ الْخَلَفَ مِنَ السَّلَفِ ذَالِكَ. وَقِيْلَ لاَ يَجِبُ لِحُصُوْلِ الْمَعْنَى. فَعَلَى الصَّحِيْحِ لَوْ لَمْ يَكُنْ فِِِيْهِمْ يُحْسِنُ الْعَرَبِيَّةَ جَازَ بِغَيْرِهَا. وَ يَجِبُ عَلَى كُلِّ وَاحِدٍ أََنْ يَتَعَلَّمَهَا بِالْعَرَبِيَّةِكَالْعَاجِزِعَنِ التَّكْبِيْر ِبِالْعَرَبِيَّةِ. فَإِنْ مَضَتْ مُدَّةُ إِمْكَانِ التَّعْلِيْمِ وَلَمْ يَتَعَلَّمْ أََحَدٌ مِنْهُمْ عَصَوْا كُلُّهُمْ وَلاَجُمْعَةَ لَهُمْ بَلْ يُصَلُّوْنَ الظُّهْرَ، كَذَا قَالَهُ الرَّافِعِيُّ.


Yang keenam:.....dan apakah disyaratkan keadaan khutbah dengan bahasa Arab? Yang benar adalah ya. Kami menukil pendapat ulama' kholaf dari ulama' salaf dalam hal tersebut. Dan dikatakan tidak wajib berbahasa Arab, karena keberhasilan pengertian. Menurut pendapat yang benar adalah andaikata dalam jama'ah tidak ada orang dapat berbahasa Arab dengan baik, maka boleh menggunakan bahasa lain. Dan wajib atas setiap orang belajar khutbah dengan bahasa Arab seperti orang yang tidak mampu takbirotul ihrom dengan bahasa Arab. Jika masa yang memungkinkan belajar telah lewat dan salah seorang diantara mereka tidak belajar maka semuanya berdosa dan tidak sah bagi mereeka melakukan sholat jum'at tetapi wajiib bagi mereka melakukan sholat dzuhur. Demikianlah yang telah dikatakan Imam Rofi'i".


Hamisy al-Muhibah dzil fadl Juz III hal: 231


( قَوْلُهُ وَكَوْنُهَمَا أَيْ الْخُطْبَتَيْنِ بِالْعَرَبِيَّةِ ) أَيْ الْأَرْكَانُ كَمَا فِى النِّهَايَةِ وَغَيْرِهَا زَادَ فِى التُّحْفَةِ دُوْنَ مَا عَدَاهَا، قَالَ ابْنُ قَاسِمِ يُفِيْدُ أَنَّ كُوْنَ مَاعَدَا الْأَرْكَانِ مِنْ تَوَابِعِهَا بِغَيْرِ الْعَرَبِيَّةِ لاَ يَكُوْنُ مَانِعًا مِنَ الْمُوَالاَةِ.


( Perkataan mushonnif Keadaan dua khutbah menggunakan bahasa Arab ) artinya rukun-rukun khutbah sebagaimana tersebut dalam kitab An-Nihayah dan lainnya. Dalam kitab at Tuhfah mushonnif menambahkan: "bukan selain khutbah" Ibnu Qosim berkata bahwa keadaan selain rukun-rukun memberi faedah terhadap hal-hal yang mengikuti khutbah tanpa berbahasa Arab tidaklah mencegah muwalat.



Macam-macam Bahar dalam 'Ilmu 'Arudh

1. Bahar Thowil

Juz Tafa'ilnya adalah:  
فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن  # فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن 

2. Bahar Madid
Juz tafa'ilnya adalah:
 فاعلاتن فاعلن فاعلاتن فاعلن # فاعلاتن فاعلن فاعلاتن فاعلن

3. Bahar Basit
Juz tafa'ilnya adalah: 
مستفعلن فاعلن مستفعلن فاعلن # مستفعلن فاعلن
مستفعلن فاعلن

4. Bahar Wafir
Juz tafa'ilnya adalah: 
مفاعلتن مفاعلتن مفاعلتن # مفاعلتن مفاعلتن مفاعلتن

5. Bahar Kamil
Juz tafa'ilnya adalah:
 متفاعلن متفاعلن متفاعلن # متفاعلن متفاعلن
 متفاعلن

6. Bahar Hazj
Juz tafa'ilnya adalah: 
مفاعيلن مفاعيلن مفاعيل  # مفاعيلن مفاعيلن مفاعيلن

7. Bahar Rajaz
Juz tafa'ilnya adalah: 
مستفعلن مستفعلن مستفعلن # مستفعلن مستفعلن مستفعلن

8. Bahar Raml
Juz tafa'ilnya adalah: 
فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن # فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن

9. Bahar Sari'
Juz tafa'ilnya adalah: 
مستفعلن مستفعلن مفعولات # مستفعلن مستفعلن مفعولات

10. Bahar Munsarah
Juz tafa'ilnya adalah: 
مستفعلن مفعولات مستفعلن # مستفعلن مفعولات مستفعلن 

11. Bahar Khofif
Juz tafa'ilnya adalah:
فاعلاتن مستفع لن فاعلاتن # فاعلاتن مستفع لن فاعلاتن

12. Bahar Mudhori'
Juz tafa'ilnya adalah:
مفاعيلن فاع لاتن مفاعيلن # مفاعيلن فاع لاتن مفاعيلن

13. Bahar Muqtadhob
Juz tafa'ilnya adalah:
 مفعولات مستفعلن مستفعلن # مفعولات مستفعلن مستفعلن

14. Bahar Mujtats
Juz tafa'ilnya adalah:
 مستفع لن فاعلاتن فاعلاتن # مستفع لن فاعلاتن فاعلاتن

15. Bahar Mutaqarib
Juz tafa'ilnya adalah:
 فعولن فعولن فعولن فعولن # فعولن فعولن فعولن فعولن

16. Bahar Mutaqarib
Juz tafa'ilnya adalah: 
فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن # فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن

ENAM HAL PERUSAK AMAL


Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berwasiat kepada kita,


ستة أشياء تحبط الأعمال: الاشتغال بعيوب الخلق، وقسوة القلب، وحب الدنيا، وقلة الحياء، وطول الأمل، وظالم لا ينته

"Enam perkara yang bisa melebur amal kebaikan  : sibuk mencari keburukan/aib orang lain , keras hati , terlalucinta dunia , sedikit rasa malu , panjang lamunan/khayalan dan kedhalimanyang tidak pernah berhenti " (HR. Ad-Dailami)


Keterangan :

سِتَّةُ اَشْيَاءَ تُحبِةُ الاَعمَالَ

“Ada enam perkara yang dapat merusak suatu amal”


Merusak shalat kita, merusak puasa kita, merusak zakat kita, bahkan merusak haji kita, dan seterusnya. Inilah yang harus kita waspadai. Kita merasa kita sudah melakukan amal begitu banyak, tahu-tahu dirusak oleh hal-hal lain yang ada pada diri kita.


            Apa enam perkara yang dapat merusak amal itu ?


1. Suka cari aib orang lain

الْإسْتِغَالُ بِعُيُوْبِ الْخَالْقِ

“Seseorang terlalu sibuk mencari-cari aib, dan kekurangan orang lain”.


Sekarang ini oleh budaya kita, mencari dan membicarakan kekurangan orang lain bukan lagi hal yang tabu. Dikorek, dicari, kemudian berakhir dengan fitnah, dan begitu seterusnya. Dan itu merusak nilai amal yang sudah kita kerjakan. Sibuk dengan aib orang lain, lalu lupa kepada kekurangan dirinya sendiri. Bukankah dalam hadits lain Nabi mengajarkan :

تُوْبَ لِمَنْ سَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوْبِ النَّاسِ

“Beruntunglah orang yang kekurangan pada dirinya menyebabkan dia sibuk, sehingga tidak sempat lagi mencari-cari kekurangan orang lain”.


Tapi sebaliknya, akan sangat celakalah orang, kalau waktunya habis untuk mencari aib dan kekurangan orang lain, lalu melupakan aib dan kekurangan yang ada pada dirinya sendiri.


            Sibuk dengan aib dan kekurangan orang lain, dan asik tenggelam didalamnya. Membicarakan si A, membicarakan si B, membicarakan si ini, membicarakan si itu. Sehingga menyebabkan kita terlena dan tidak sadar akan aib dan kekurangan yang ada pada diri kita.


2. Keras Hati

وَقَسْوَةُ الْقَلبِ

“Orang yang keras hati”.


Hatinya tu kasar, keras. Beruntung kita kalau oleh Allah diberikan hati yang lembut, yang peka, cepat menerima kebenaran. Sebuah contoh, Umar bin Khattab r.a, orang yang diberikan hati yang keras tapi mudah dan cepat menerima kebenaran.


            Yang dimaksud dengan “Qaswatul qalbi” ini, sudah hatinya keras, kasar, dan tertutup untuk menerima kebenaran. Hatinya itu degil, hatinya itu tertutup, cupik, seperti katak dibawah tempurung, tidak mau menerima kebenaran. Nah, tatkala kita tidak mau menerima kebenaran, kita merasa kitalah yang paling benar.


            Banyak sekali dalam perjalanan hidup ini orang-orang yang terjebak menjadi pemilik kebenaran. Mengklaim, cuma dia yang benar sementara yang lain salah semua. Akhirnya terjebak juga pada hati yang keras dan kasar seperti tadi.


Hati adalah raja dari kerajaan tubuh manusia. Sementara anggota badan kita yang lain cuma prajurit saja. Kaki hanya berjalan, tangan hanya mengambil, mata hanya melihat, telinga hanya mendengar, dan itu terjadi kalau hati cenderung dan memerintah ke arah situ. Maka benar, ketika Nabi bersabda : “Kalau baik hati maka baiklah seluruh badan, tapi kalau rusak hati maka rusaklah seluruh badan”.


3. Cinta dunia

وَحُبُّ الدُّ نْيَا

“Orang yang terlalu cinta kepada dunia”.


Saya menggunakan kata “terlalu”. Karena cinta kepada dunia bukan hal yang salah, sepanjang dunia itu kita jadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yakni akhirat dan ridha Allah swt. Tapi “terlalu”, sehingga ia berakar dan berurat di hati, dan kita sulit melepaskannya, ini akan merusak amal. Sebab apa ? Sebab kalau  kegiatan hidup kita sudah dipacu oleh Hubbud dun ya (cinta kepada dunia yang berlebihan), apakah itu cinta pangkat, cinta jabatan, cinta harta, cinta pujian. Kalau semua itu sudah berlebihan dalam hidup kita, kita akan cenderung melakukan hal-hal yang menghalalkan segala cara. Dan ini akhirnya akan merusak nilai amal yang sudah kita kerjakan.


Bukankah ini memang penyakit kita hubbud dun ya ? terlalu cinta kepada dunia, lalu menjilat keatas injak bawah, sikut kiri dan kanan, masa bodoh teman jadi lawan ; lawan jadi teman, asal kita bisa mencapai target dunia. Akhirat?! Akhirat urusan nanti yang penting yang sekarang. Padahal yang nanti itu, ditentukan oleh yang sekarang ini. Kalau beginilah cara kita mencapai tujuan maka kita telah merusak yang nanti itu juga. Karena itu, cinta kepada dunia secara berlebihan akan dapat merusak amal kita.


4. Sedikit malu

وَ كِلَّةُ الْحَيَاء

“Sedikit rasa malu”


Inikan budaya malu sekarang ini sudah setipis kulit ari. Tadi saya katakan, yang tabu sudah orang lakukan secara biasa. Kita tidak mengerti, misalnya ada perempuan dengan bangga cerita,”anak saya sudah tiga, semua tidak ketahuan bapaknya”. Dia cerita secara terbuka di media, dan dia merasa enjoy dengan itu.


            Bayangkan kalau ini lalu diikuti oleh yang lain, bayangkan kalau ini menjadi tradisi di tengah-tengah masyarakat kita. Hal yang memalukan dan memilukan sudah dianggap sebagai sesuatu yang biasa, tidak ada yang tabu lagi. Padahal malu adalah bagian daripada iman. Kalau tidak ada rasa malu, kuranglah syarat untuk mencapai nilai-nilai keimanan.          


5. Panjang angan-angan

وَطُوْلُ الْعَمَل

“orang yang terlalu panjang angan-angan, terlalu muluk cita-cita”


Silahkan saja, cita-cita digantungkan setinggi bintang di langit, tapi kaki harus tetap berpijak di bumi. Kaki harus tetap berpijak kepada realitas. Kalau tidak, kita akan jadi penghayal kelas berat, tukang ngelamun kelas tinggi, yang hidup cuma mengumpulkan jikalau, andaikata, umpama dan misalnya. Orang sudah pergi bekerja kemana-mana dia masih terjebak disitu.


6. Dzolim yang tidak berhenti

وَ ظَالِمٌ لاَيَنْتَهِى

“perbuatan zalim yang tidak kita hentikan”.


Zalim, berasal dari kata Zhalama artinya kegelapan. Kita terlahir putih, bersih, suci. Kitalah yang menghitamkan diri kita sendiri, dengan perbuatan-perbuatan yang menentang Allah, dan itu artinya kita zalim kepada diri kita sendiri.


            Oleh karena itu, selain kita harus mati-matian meningkatkan amal ibadah kita, tapi kita juga harus tetap waspada terhadap hal-hal yang dapat merusaknya. Dan yang paling sering merusak amal kita adalah perbuatan-perbuatan dari diri kita sendiri yang buruk, yakni hal-hal yang dapat mengotori hati kita.


            Kita sering berusaha keras menjaga agar baju kita tidak kotor. Kita sering berusaha keras menjaga agar kendaraan kita tidak kotor. Tapi kita jarang sekali mati-matian menjaga agar hati kita tidak kotor. Kalau ada yang bertanya,”Mengapa saya ini koq kurang yakin dengan Allah?” Ketahuilah bahwa itu tandanya menunjukkan hati kita ini masih kotor. Inilah yang harus kita waspadai, jangan sampai kita terjebak ke dalam perbuatan yang bisa menyebabkan hati kita ini menjadi kotor. Hati yang kotor akan menyebabkan tumbuhnya berbagai macam penyakit di hati itu sendiri sehingga hati kita menjadi sakit.


Hati yang sakit adalah hati yang hidup namun mengandung penyakit. Penyakit-penyakit hati yang dimaknai dengan sifat-sifat tercela yang ada pada diri manusia, apabila itu mendominasi kehidupan manusia, maka jadilah hatinya menjadi sakit. Penyakit ini berbahaya karena merupakan keinginan atas cinta manusia kepada dunia, yang diwujudkan dalam bentuk ingin mendapat pujian dan sanjungan dari manusia atas perbuatannya.


Tanda hati yang sakit itu adalah, 

a. pertama suka  maksiat

b. kedua enggan memberikan santapan rohani yang bermanfaat bagi hatinya  dan cenderung kepada makanan rohani yang memudharatkan hatinya. Adapun penyakit hati diantaranya adalah ghibah (membicarakan keburukan orang lain), hasud (dengki), sombong, kikir, dendam,riya’, munafik dan sebagainya.

 

والله أعلم بالصواب